Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Thursday, February 19, 2015

PEMERIKSAAN JEMBATAN





Gunakan dengan bijak dan semoga bermanfaat :)
Read more

EVALUASI KORIDOR JL. SUTAMI




Silahkan gunakan dengan bijak dan semoga bermanfaat :)
Read more

Wednesday, February 18, 2015

ARTIKEL


Silahkan pilih artikel pada kotak opsi di bawah ini.

Read more

The Story About Me






Ini adalah cerita perjalanan hidup saya yang diringkas dan di-publish oleh www.kampusgw.com
Silahkan buka link di bawah ini:

The Story About Me

Terima kasih dan semoga bermanfaat :)
Read more

MAWAPRESNAS 2014


Salah satu pencapaian besar saya selama masa kuliah di Politeknik Negeri Bandung adalah menjadi Mahasiswa Berprestasi Terbaik Kedua Program Diploma pada tahun 2014. Saya sangat bersyukur dapat menjadi salah satu bagian dari Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional (MawapresNas). Pada ajang tersebut, kita sebagai Mahasiswa dituntut berpikir kritis dalam menghasilkan karya yang berpengaruh besar untuk bangsa dan negara Indonesia. Dalam ajang tersebut, Mahasiswa yang merupakan delegasi dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia akan diseleksi oleh tim panitia dari pihak DIKTI. Dalam ajang tersebut, Mahasiswa yang merupakan delegasi dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia dituntut untuk membuat Karya Tulis Ilmiah yang berkaitan dengan tema Pemilihan Mawapres pada tahun tertentu. Selain KTI, kita perlu membuat ringkasan dari KTI kita dengan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia dan juga mempresentasikan KTI kita dalam format video berdurasi 5 menit dengan menggunakan bahasa Inggris. Tema yang diangkat pada tahun 2014 adalah "Indonesia yang Mandiri", sehingga saya mengangkat topik tentang pemeliharaan jembatan baja  yang dikhususkan pada gelagar dengan menggunakan proteksi katodik anoda korban.

Sedikit saya bercerita tentang KTI saya, alasan saya mengangkat topik tersebut, saya ingin membuat suatu inovasi yang dapat memperlambat laju korosi pada jembatan baja dengan tidak hanya melakukan pengecetan saja, tetapi juga dengan menambahkan proteksi katodik anoda korban. Teknologi tersebut sudah diterapkan pada tiang pancang dan pipa baja yang tertimbun di dalam tanah atau air. Karya tulis ilmiah saya masih merupakan konsep atau gagasan yang belum sama sekali dilakukan penelitian. Tetapi dengan menggunakan beberapa pendekatan ilmiah, gagasan saya dapat dianalisis sehingga saya dapat mengetahui perbandingan masa layan jembatan baja dengan dan tanpa menggunakan proteksi katodik anoda korban. Masa layan adalah waktu sejak konstruksi mulai berfungsi sampai tidak dapat berfungsi kembali. Apa yang akan terjadi jika suatu jembatan baja runtuh atau tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya? Tentunya perekonomian, sosial, dan kesejahteraan masyarakat akan terganggu karena terputusnya akses, apalagi jembatan baja kerap dibangun untuk menghubungkan antar kecamatan maupun desa. Oleh karena itu, dengan menerapkan proteksi katodik anoda korban dapat memperpanjang masa layan jembatan baja. Penerapan inovasi tersebut tidak memerlukan bahan - bahan yang diimpor dan pengaplikasiannya pun tidak memerlukan tenaga ahli dari luar Negeri, sehingga dapat dikatakan dengan menerapkan inovasi tersebut Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam bidang pemeliharaan jembatan Baja.

Berikut merupakan persyaratan - persyaratan umum untuk mengikuti ajang tersebut pada tahun 2014:
1. WNI
2. Maksimal semester VI
3. Usia maksimal 22 tahun
4. Terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT)
5. IPK rata - rata minimal 3,00
4. Surat pengantar dari PT
5. Belum pernah menjadi finalis pemilihan Mawapres tingkat nasional pada tahun - tahun sebelumnya

Persyaratan - persyaratan khusus untuk mengikuti ajang tersebut adalah:
1. Rekapitulasi IP dan IPK
2. KTI
3. Ringkasan KTI yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahsa Inggris/asing lainnya
4. CV
5. Kemampuan berbahasa Inggris/asing.

Saya sangat senang menjadi salah satu bagian ajang tersebut, saya dapat bertemu dengan 29 Mahasiswa berprestasi yang berasal dari seluruh Nusantara lainnya. Terdapat 15 finalis Mawapres program diploma dan 15 finalis Mawapres program sarjana. Senang dapat berbagi dengan mereka, rasanya kami tidak merasakan sama sekali persaingan seperti halnya kompetisi lain, bahkan kami saling mendukung dan mendoakan. Apalagi ajang Mawapresnas pada tahun 2014 diadakan di Grand Inna Kuta, Bali, ingin rasanya tidak ada kompetisi melainkan menghabiskan waktu bersama-sama dan mengenal satu sama lain. Ikatan persaudaraan di antara kita pun masih terjaga baik hingga saat ini. Tiga hari di Bali tidak cukup bagi kami untuk menghabiskan waktu bersama - sama. Banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari mereka. Mereka merupakan sosok inspiratif muda dan berkeinginan keras demi Indonesia yang Mandiri. 

Dokumentasi:

Foto di atas diambil setelah presentasi, klarifikasi ekstrakulikuler, dan test kemampuan bahasa inggris.

Hobi kita selama di Bali itu minum es, soalnya di sana panas banget, jadi sehabis presentasi kita langsung jalan - jalan sekitar legian dan cari minuman dingin, dilanjut santai dan merasakan deburan ombak pantai Kuta di malam hari. hehe...

Dari ajang MawapresNas ga hanya dapet temen - temen yang super keren tapi juga bisa dapetin belahan jiwa kayak mas Putu sama mba Endang. Ciyeee..congratulation yah semoga langgeng. aamiin..

Ini hari ke-3, jalan - jalan ke Tanah Lot, liat tari barong. Aku yang pake rok biru, hahaha...













Saran bagi kalian yang berminat mengikuti ajang MawapresNas:
  1. KTI linear dengan bidang yang ditekuni, memang boleh saja keluar dari bidang kita, tetapi akan lebih baik jika linear.
  2. Perbanyak prestasi di bidang yang ditekuni, poin plus jika terdapat prestasi di luar bidang
  3. Melatih kemampuan bahasa Inggris/asing
  4. Khusus program Diploma, lebih baik mengambil topik yang realistis untuk diterapkan dan bukan hanya sekedar konsep
  5. Just the way you are :)
  6. Jika lolos ke tahap Nasional jangan segan - segan untuk bergabung dan berbagi dengan rekan - rekan Mawapres lainnya
Semoga bermanfaat :) Jangan lupa sering - sering cek http://mawapres.dikti.go.id/

Read more